Jumat, 30 Maret 2018

Huyung

Jika esok cinta berujar kelewatan
Jangan salahkan aku penuh sayatan
Terhuyung-huyung akibat kemampuan
Yang tak bisa disembunyikan
Jika esok cinta menuntut
Ku hanya berikan manggut
Agar cinta tak mengerucut
Mengeluarkan sungut
Lebih parah dari curut

Akankah Hari Esok Lebih Baik?

Bukan hanya sekali seperti ini. Tiada angin, tiada hujan. Sebenarnya ada angin, tapi tak dirasakan. Sudah terlanjur masuk ke sanubari, pikirku. Gelak tawa yang tiada artinya, dalam hati siapa bisa menerka? Pucuk dicinta ulam pun tiba, pucuknya entah ke mana-mana. Hari ini yang begitu disuka, akan diganti esok menyapa. Ah, dunia mulai tua... Aku juga.

Senin, 26 Maret 2018

Jika Kita Harus Memilih

Sudah beberapa hari ini, kicauan grup tak diperdulikan. Bukan hanya satu medsos yang harus diperhatikan, melainkan banyak. Aplikasi-aplikasi penunjang komunikasi kini memang telah berkembang. Beragam fitur membuat lebih menarik. Aku yang sejenak hanya memperhatikan satu aplikasi, mengabaikan aplikasi yang lainnya. Satu medsos saja sudah membuat sibuk yang luar biasa. Baca, baca, dan baca! Bahkan mata ini mulai protes...
Kala itu, saat mata mulai protes, mulai ku telusuri  informasi yang selama ini dibiarkan mengalir. Ku gulir ke bawah untuk mencari informasi di grup itu. Dapat juga informasi yang lumayan membuat berpikir keras...
Sedikit bocoran, lebih tepatnya gambaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dalam proses yang akan ku ikuti. Ada kabar dari Jawa, yang didapat dari teman yang sudah mengikuti sosialisasi:
1. Akan di adakan sosialisasi berkenaan dg PPG 2018 oleh dinas setempat
2. Setelah sosialiasi, dinas akan memberikan akun kepada peserta PPG utk pendaftaran online ke LPTK yang melaksanakan PPG (in syaa Allah di bulan Maret). Setelah verifikasi ijazah oleh LPTK, baru nanti di adakan pemanggilan oleh LPTK tsb.
3. LPTK yang melaksanakan adalah yang statusnya rayon , bukan subrayon (jadi kemungkinan besar yang 10 univ yang kemarin di edaran)
4. Kita bisa memilih LPTK penyelenggara selama LPTK tsb memiliki prodi yang sesuai dg prodi PPG kita
5. Pelaksaan PPG selama 3 bulan dg moda daring. Dalam 1 kelas terdapat 20-22 orang dg 1 pembimbing.
6. Setelah 3 bulan mengikuti kelas, akan ada ujian kompetensi dasar. Jika lulus, maka akan mengikuti lokakarya di LPTK yang di pilih saat registrasi selama 2 bulan.
7. Setelah loka karya selesai, ada ujian tulis lokal dan jika lulus akan mengikuti PPL di sekolah yang dekat dg LPTK di dampingi oleh guru pamong
8. Setelah PPL, Kemudian menunggu di adakannya UTN. Klo nilainya minimal 76 maka baru dpt sertifikat pendidik. Klo gak hrs mengulang UTN dg kesempatan setahun 3 kali selama dua tahun. Jd bs ulang UTN 6 kali.

Bila diringkas alurnya seperti ini: sosialisasi  dapat akun langsung daftar online  3 bulan belajar online  tes  jika lulus, ikut lokakarya sesuai LPTK  tes  jika lulus, PPL sesuai LPTK  tes UTN   jika tidak lulus, boleh ikut UTN lagi sampai 6 kali.

Jika benar infonya, maka akan terikatlah hati dengan universitas di bawah ini:
1. Universitas Negeri Medan
2. Universitas Sriwijaya
3. Universitas Negeri Padang
4. Universitas Negeri Jakarta
5. Universitas Pendidikan Indonesia
6. Universitas Negeri Yogyakarta
7. Universitas Negeri Semarang
8. Universitas Negeri Surabaya
9. Universitas Negeri Malang
10. Universitas Negeri Makassar.
Jika punya kesempatan memilih, pasti akan terjadi kebingungan yang luar biasa... Manakah tempat terbaik?

2024

Saat semua tak lagi sehat Saat semua harus merapat Saat semua tak terlihat Saat semua duduk di tempat Harus semua berlaku hebat Harus semua ...