Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 3!
Sekitar pukul 10 pagi, ada panggilan tak terjawab. Pikiranku menelusuri ruang terdalam hingga menebak siapa yang bersangkutan. Untuk meyakinkan, ku telusuri dalam galeri untuk mencari jejak-jejak penting. Tidak ada apapun pada “si biru” karena memorinya telah rusak. Aku tidak diuntungkan kali ini. Pencarian terus berlanjut pada “si dulas”. Tidak ditemukan apapun pada foto. Setelah gagal pada dua tempat, ku coba mencari pada aplikasi hijau. Satu per satu grup telah ku telusuri, namun masih saja hasilnya nihil. Aku mencari pada “diriku” sendiri, juga tiada. Hari itu sungguh menjadi hari yang berat, karena hal penting tak terlihat. Dari siang, sore, hingga esok tak ada satupun petunjuk.
Besoknya, sambil mengerjakan sesuatu, aku mencoba mengingat kembali. Tidak mungkin hal sepenting itu tidak meninggalkan jejak. Lembaran-lembaran di depan mata cukup menghibur, seraya hati mengikhlaskan.
Sampailah pada hari ini, hari Jumat. Tentu saja kegiatan tak pernah putus. Berjalan membawa barang-barang penting. Siangnya, mencari makna pada sebuah kegiatan lain. Mulai tertarik dengan hal-hal yang pernah dipikirkan di masa lalu. Setelah menangkap layar, aku kirimkan kepada diriku. Saat hendak memeriksa pesan, ku ambil “si biru”. Jariku terhenti pada sebuah pesan tersemat, yang ternyata salah alamat. Bukan itu yang harusnya ku periksa. Ternyata pada “media” ada hal yang ku cari dua hari yang lalu…
1. Kapankah tokoh “aku” mendapatkan panggilan tak terjawab?
a. Selasa
b. Rabu
c. Kamis
d. Jumat
2. Apakah yang telah rusak?
a. Si biru
b. Si hijau
c. Si dulas
d. Si tilas
3. Apakah hal yang menurut “aku” cukup menghibur?
a. Media
b. Pesan tersemat
c. Lembaran-lembaran
d. Jejak penting