Sabtu, 26 Juni 2021

Astri Mirdanda #2

Andai aku bisa
Sempurnakan agama
Terima kasih nyata
Redam semua prasangka
Ikuti kisah yang ada

Memilih sudah seharusnya
Ini untuk selamanya
Ragu sudah biasa
Dari laku dan kata
Apakah semua 
Nanti akan bahagia
Doaku kirim pada-Nya
Agar sabar menghadapinya

Abu-abu

Abu-abu bukan hitam
Menunggu sampai malam
Apa dayaku hingga tenggelam
Menyatu dengan alam

Abu-abu bukan putih
Menunggu sampai letih
Apa dayaku hingga tertatih
Menyatu dengan gigih

Obat

Dia yang menjadi
Mimpi malam hari
Tentu akan pergi
Saat telah pagi

Dia yang menjadi
Obat siang hari
Tentu tiba menghampiri
Setelah sabar menanti

Bubuh

Kita yang belajar bersama,
Namun tak bisa bersama,
Bukan karena rupa,
Namun laku dan kata.

Kita yang berkehendak,
Namun jodoh tak memihak,
Entah akibat tata letak,
Atau kurang bijak.

Kita yang menjauh,
Namun tak boleh mengeluh,
Sudahi sifat angkuh,
Titik telah dibubuh.

Kontradiksi

Cukup untuk hari ini
Hidup bersama ilusi
Besok masih ada pagi
Untuk mewarnai hari
Dengan berbagai realiti

Cukup untuk hari ini
Hidup tanpa mentari
Bulan masih di sini
Untuk sekedar menemani
Dengan berbagai kontradiksi

Nekat

Sungguh hebat
Bisa menulis dengan bulat
Angka yang dekat
Tanpa harus merapat

Sungguh hebat
Bisa menyimpulkan dengan nekat
Aksi yang terlihat
Tanpa harus menjabat

Sender

Aku hanya tiga huruf
Bukanlah seorang filsuf
Cerita dimulai dari ha-
Diakhiri oleh-nya

Aku hanya tiga karakter
Yang bisa diputer-puter
Cerita tak bisa disenter
Terang hanya di sender

Semakin

Roti yang enak
Tanpa banyak lemak
Mata pun terbelalak
Hati sedikit tamak

Roti yang enak
Tak terlalu banyak
Ingin semakin membeludak
Sampai mulut tersedak

Ironis

Sajak yang ditulis
Bukan hanya sekedar pemanis
Bagimu para saintis

Sajak yang ditulis
Tak cukup hanya dirilis
Karena ironis

Dunia Kita

Mari berpikir bersama
Membangun dengan cita
Untuk sebuah negara
Damai sejahtera

Mari berpikir dewasa
Membangun tanpa jera
Agar lebih bermakna
Dunia kita

Rabu, 23 Juni 2021

Nyasar

Hidup cuma sebentar
Laki-laki masih nyasar
Dia masih berputar
Pada pikir yang tak besar

Mungkin dia dekat
Namun tak begitu hebat
Untuk bermufakat
Pada visi bermunajat

Selasa, 15 Juni 2021

Esai

Ketika empat telah merapat
Malam kini begitu dekat
Namun pikir masih tertambat
Padanya yang bernama jumat

Ketika empat tinggal sedikit
Malam yang terus diungkit
Mata tak boleh sakit
Karena membuat bukit

Bukit

Ketika empat telah merapat
Malam kini begitu dekat
Namun pikir masih tertambat
Padanya yang bernama jumat

Ketika empat tinggal sedikit
Malam yang terus diungkit
Mata tak boleh sakit
Karena membuat bukit

Niscaya

Balas dengan senyum
Kata yang mengaum
Niscaya ketika ranum
Laku mirip pendulum

Senyum dengan ikhlas
Hati yang memanas
Niscaya ketika tuntas
Laku akan berbalas

Seruntai

Dapat dikatakan libur
Jika tidur telah teratur
Berpikir tak lagi mundur
Berjalan bukan hanya tutur

Dapat dikatakan santai
Jika lelap tak lagi andai
Berpikir menjadi landai
Berjalan dapat seruntai

Enam Jam

Dua puluh empat jam itu
Enam jam telah digunakan
Dari pintu ke pintu
Membawa bermacam lembaran

Dua puluh empat jam itu
Enam jam telah digunakan
Lengan membentuk siku-siku
Mengetik bermacam tulisan

Satu banding empat
Ku hitung kala sempat
Saat kepala telah merapat
Pada bantal yang dekat

Satu banding empat
Sedikit waktu namun berat
Terasa berlipat-lipat
Membuat pekat

Kamis, 10 Juni 2021

Sama

Nama sama
Tempat sama
Identitas sama
Mengapa ragu datang menyapa
Karena hati tidak percaya
Apakah benar dia
Yang menjadi pemeran utama
Untuk kabar yang datang tiba-tiba
Tanpa memberi suara

BYE

Pesan yang tak sampai
Hingga ubi menjadi tapai
Kini telah dipasang simpai
Agar menjauh si tupai

Terlihat lagi dia melambai
Pikir berumbai-umbai
Terasa kena cabai
Bai

Minggu, 06 Juni 2021

Sebut Saja Dia Mantan

Aku mengingatmu sebagai santan
Terlihat putih jika diperhatikan
Namun apabila dimakan
Penyakit akan bermunculan

Aku mengingatmu sebagai santan
Yang patut untuk dilupakan
Selain meningkatkan berat badan
Juga menghilangkan senyuman

Bye, santan
Dapatkah aku merelakan?

Langit Malam

Setinggi apapun memanjat
Serendah apapun menunduk
Langit tetaplah langit

Sejarang apapun keluar
Sesering apapun berjemur
Putih tetaplah putih

Sepahit apapun wajah
Semanis apapun hati
Hati tetaplah hati

Sebanyak apapun perkataan
Sedikit apapun tindakan
Takkan mengubah kenyataan

2024

Saat semua tak lagi sehat Saat semua harus merapat Saat semua tak terlihat Saat semua duduk di tempat Harus semua berlaku hebat Harus semua ...